Pola Permukiman Penduduk
Penduduk adalah sekelompok masyarakat yang tinggal menetap di
wilayah tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Kita disebut penduduk
Indonesia, karena kita tinggal dan menetap di wilayah Indonesia. Apakah Anda
pernah berpikir, mengapa orang cenderung mendirikan rumah di sepanjang jalan?
Mengapa perkantoran didirikan di sepanjang jalan besar? Dan mengapa orang-orang
yang tinggal di pedesaan sering hidup mengelompok dengan keluarga besarnya?
Alasan
orang mendirikan permukiman berbeda-beda. Jika mereka ingin tinggal di tempat
yang sepi, mereka cenderung tinggal jauh dari jalan besar, begitu juga
sebaliknya. Di desa, orang memilih tinggal berkelompok dengan sanak saudara
bertujuan untuk mempererat tali kekeluargaan. Nah, dengan berbagai alasan
tersebut, tentu terbentuk berbagai pola permukiman penduduk.
Pola
permukiman penduduk adalah bentuk umum sebuah
permukiman penduduk dan terlihat mengikuti pola tertentu. Pola permukiman
penduduk berbeda-beda di setiap daerah. Secara umum saya akan jabarkan
faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk pola permukiman penduduk.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Bentuk Pola Permukiman Penduduk
- Bentuk permukaan bumi
Bentuk
permukaan bumi berbeda-beda, ada gunung, pantai, dataran rendah, dataran
tinggi, dan sebagainya. Kondisi yang berbeda secara otomatis akan membuat pola
kehidupan yang berbeda, misal penduduk pantai bekerja sebagai petani. Pola
kehidupan yang berbeda akan menyebabkan penduduk membuat permukiman yang sesuai
dengan lingkungan tempat penduduk itu berada.
Bentuk muka bumi mempengaruhi pola
permukiman penduduk
- Keadaan tanah
Keadaan
tanah menyangkut kesuburan/kelayakan tanah ditanami. Seperti kita ketahui,
lahan yang subur tentu menjadi sumber penghidupan penduduk. Lahan tersebut bisa
dijadikan lahan pertanian atau semacamnya. Karena itu, penduduk biasanya hidup
mengelompok di dekat sumber penghidupan tersebut (ini jelas terlihat di desa).
- Keadaan iklim
Iklim
memiliki unsur-unsur di antaranya curah hujan, intensitas cahaya matahari, suhu
udara, dan sebagainya yang berbeda-beda di setiap daerah. Perbedaan iklim ini
akan membuat kesuburan tanah dan keadaan alam di setiap daerah berbeda-beda
yang tentu membuat pola permukiman penduduk berbeda pula. Sebagai contoh
penduduk di pegunungan cenderung bertempat tinggal berdekatan, sementara penduduk
di daerah panas memiliki permukiman yang lebih terbuka (agak terpencar).
- Keadaan ekonomi
Kita
tentu ingin beraktifitas sehemat-hematnya (meski itu soal waktu), kan? Kita
tidak ingin tinggal jauh dari pusat perkantoran, sekolah, dan pasar. Jika kita
memilih rumah, tentu kita akan memilih tempat yang tepat sebagai salah satu
faktor utama. Kondisi ini jelas berpengaruh terhadap pola permukiman penduduk
(ini jelas terlihat di kota).
Keadaan ekonomi membuat orang
cenderung tinggal di kota
- Kultur penduduk
Pola
permukiman penduduk sangat bergantung pada kemajuan dan kebutuhan penduduk itu
sendiri. Jika penduduk itu masih tradisional, pola permukimannya akan cenderung
terisolir dari permukiman lain. Permukiman di daerah tersebut hanya
diperuntukkan bagi mereka yang masih anggota suku atau yang masih berhubungan
darah. Hal ini jelas terlihat perbedaannya di kota yang penduduknya sudah
modern, kan?
Bentuk
Pola Permukiman Penduduk
Berdasarkan
faktor-faktor di atas, jelas bahwa pola permukiman penduduk bisa berbeda satu
sama lain, kan? Secara umum, penduduk memiliki pola permukiman sebagai berikut:
- Pola permukiman memanjang (linear)
Perumahan
yang tersusun dengan pola ini biasanya dapat dijumpai di sepanjang jalan,
sepanjang sungai, dan sepanjang garis pantai. Anda bisa melihatnya, kan?
Bentuknya memanjang mengikuti bentuk jalan, sungai, atau garis pantai.
Pola permukiman penduduk yang
mengikuti garis pantai
- Pola permukiman memusat
Perumahan
yang tersusun mengikuti pola ini biasanya berbentuk unit-unit kecil, dan
biasanya terdapat di daerah pegunungan (bisa juga dataran tinggi yang berelief
kasar) dan daerah-daerah yang terisolir. Permukiman penduduk memusat mendekat
sumber-sumber penghidupan mereka, seperti permukiman di pegunungan
mengitari/mendekati mata air.
Penduduk
yang tinggal di permukiman yang terpusat biasanya masih memiliki hubungan
kekerabatan atau hubungan pekerjaan, sehingga pola ini akan membantu mereka
untuk saling berkomunikasi dengan mudah.
- Pola permukiman menyebar
Pada
daerah-daerah yang kandungan sumber daya alamnya terbatas, sering dijumpai pola
permukiman penduduk yang tersebar. Mata pencaharian penduduk umumnya
berupa petani, peternak, dan sebagainya. Penduduk yang tersebar ini biasanya
juga membentuk unit-unit kecil. Unit-unit tersebut merupakan rumah-rumah yang
mengelompok dan terbentuk karena mendekati fasilitas kehidupan, adanya masalah
keamanan, atau karena sikap masyarakat yang berjiwa sosial tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar